PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karyawan harus
menerima hak-haknya sebagai karyawan yaitu imbalan atau kompensasi setelah
mereka menjalankan kewajiban. Defenisi kompensasi adalah segala sesuatu yang
diterima karyawan sebagai balasan jasa untuk kerja mereka, dalam suatu
organisasi. Masalah kompensasi merupakan suatu yang sangat kompleks, namun paling
penting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri.
Dalam
meningkatkan efesiensi dan produktivitasnya salah satu upaya yang ditempuh organisasi
untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan kompensasi yang
memuaskan. Dengan memberikan kompensasi, organisasi dapat meningkatkan prestasi
kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan.
Pentingnya
kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir,
karena pandangan-pandangan karyawan mengenai uang atau imbalan langsung
nampaknya sangat subjektif dan barang kali merupakan sesuatu yang sangat khas
dalam industri. Tetapi pada dasarnya dugaan adanya ketidak adilan dalam
memberikan upah maupun gaji merupakan sumber ketidakpuasan karyawan terhadap
kompensasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan perselisihan dan semangat rendah
dari karyawan itu sendiri.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian
kompensasi?
2. Apakah tujuan kompensasi?
3. Bagaimana metode
kompensasi?
4. Bagaimanakah
sistem dan kebijakan kompensasi?
5. Faktor apakah
yang mempengaruhi besarnya kompensasi dan teori upah insentif?
Tujuan Masalah
1. Mengetahui
pengertian kompensasi.
2. Mengetahui tujuan
kompensasi.
3. Mengetahui metode kompensasi.
4. Mengetahui sistem dan kebijakan kompensasi.
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi
dan teori upah insentif.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kompensasi
Kompensasi Merupakan
pengeluaran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan mengharapkan agar kompensasi
yang dibayarkan memperoleh imbalan prestasi
kerja yang lebih besar dari karyawan. Jadi, nilai prestasi kerja
karyawan harus lebih besar dari kompensasi yang dibayar perusahaan, supaya
perusahaan mendapatkan laba dan kontinuitas terjamin.
Adapaun definisi kompensasi menurut para ahli antara lain sebagai
berikut:
1.
Drs.
Melayu S.p hasibuan
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
yang diberikan kepada perusahaan.
2.
William
B. wether dan keith davis
Kompensasi adalah apa yang orang pekerjaan terima sebagai balasan
dari pekerjaan yang diberikannya. Baik upah per jam ataupun gaji periodic
didesain dan dikelola oleh bagian personalia.
3.
Andrew
F. sikula
Kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap
sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen.
B.
Pemberian kompensasi
Program kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk
kepentingan perusahaan, karyawan, dan pemerintah/ masyarakat. Supaya tujuan
tercapai dan memberikan kepuasan bagi semua pihak hendaknya program kompensasi
ditetapkan berdasarkan prinsip adil dan wajar, undang-undang perburuhan, serta
memperhatikan internal dan eksternal konsistensi.
Peterson dan plowmen mengatakan bahwa orang mau bekerja karena
hal-hal berikut :
1.
The
desire to live, artinya keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari
setiap orang. Manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat
melanjutkan hidupnya.
2.
The
desire for possession, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu merupakan
keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau
bekerja.
3.
The desire
for fower, artinya keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan selangkah
diatas keinginan untuk memiliki, mendorong orang mau bekerja.
4.
The
desire for recognition, artinya keinginan akan pengakuan meruapakan jenis
terakhir dari kebutuhan dan juga mendorong orang untuk bekerja.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa setiap pekerja mempunyai
motif dan kebutuhan tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil pekerjaannya.
Kebutuhan yang dipuaskan dengan bekerja antara lain sebagai berikut :
1.
Kebutuhan
fisik dan keamanan, menyangkut kepuasan kebutuhan fisik atau biologis seperti
makan, minum, tempat tinggal dan semacamnya, disamping kebutuhan akan rasa aman
dalam menikmatinya.
2.
Kebutuhan
social, karena manusia tergantung satu sama lain maka terdapat berbagai
kebutuhan yang hanya bisa dipuaskan apabila masing-masing individu ditiolong
atau diakui oleh orang lain.
3.
Kebutuhan
egoistic, berhubungan dengan keinginan orang untuk bebas, untuk mengerjakan
sesuatu sendiri dan untuk puas karena berhasil menyelesaikannya.
Kepuasan-kepuasaan
diatas ada yang dinikmati diluar pekerjaan, disekitar pekerjaan, dan lewat
pekerjaan. Kebutuhan fisik terpuaskan diluar pekerjaan, sedangkan hubungan
egoistic terutama terpuaskan melalui
pekerjaan.
Status adalah kebutuhan social, tetapi status yang diperoleh dari
jabatan penting, sama-sama dinikmati baik diluar maupun di dalam pekerjaan.
Pujian adalah kebutuhan social lainnya, tetapi pujian dari majikan
paling mudah dicapai dengan cara mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin.
C.
Tujuan kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah sebagai
ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas
karyawan , disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah.
1.
Ikatan
kerja sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal
antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya
dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai
dengan perjanjian yang disepakati.
2.
Kepuasan
kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik, status social, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.
3.
Pengadaan
efektif
jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan
yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4.
Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
5.
Stabilitas
karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta
eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin
karena turnover relative kecil.
6.
Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan
semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang
berlaku.
7.
Pengaruh
serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan
dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8.
Pengaruh
pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang pemburuhan yang
berlaku (seperti batas minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
D.
Metode kompensasi
Metode kompensasi terbagi dua yaitu : metode tunggal dan metode jamak.
1.
Metode
tunggal yaitu suatu metode yang dalam menetapan gaji pokok hanya didasarkan
atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki karyawan. Jadi,
tingkat golongan dan gaji pokok seseorang hanya ditetapkan atas ijazah terakhir
yang dijadikan standarnya.
2.
Metode
jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa
pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan
hubungan keluarga ikut menentukan besarnya gaji pokok seseorang. Jadi standar
gaji pokok yang pasti tidak ada. Ini terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta
yang didalamnya masih sering terdapat diskriminasi.
E.
Asas kompensasi
Program
kompensasi harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan
undang-undang perburuhan berlaku
F.
Sistem kompensasi dibagi menjadi tiga
1.
Sistem
waktu
Dalam sistem waktu besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan
standar waktu seperti jam, minggu, bulan. Sistem waktu biasanya ditetapkan jika
prestasi kerja sulit diukur perunitnya dan bagi karyawan tetap konpensasinya
dibayar atas sistem waktu secara preodik setiap bulan. Besarnya hanya
didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan kepada prestasi kerja.
2.
Sistem
hasil (output)
Dalam sistem hasil besarnya kompensasi atau upah ditetapkan atas
kesatuan unit yang dihasilkan bekerja, seperti permeter, liter dan kilogram.
3.
Sistem
borongan
Adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa
didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.
G.
Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi
1.
Penawaran
dan permintaan kerja
2.
Kemampuan
dan kesediaan perusahaan
3.
serikat
buruh atau organisasi karyawan
4.
Produktivitas
kerja karyawan.
5.
Pemerintah
dengan undang-undang dan keppres
6.
Biaya
hidup
7.
Posisi
jabatan karyawan
8.
Pendidikan
dan pengalaman kerja
9.
Kondisi
prekonomian nasional
10.
Jenis
dan sifat pekerjaan
PENUTUP
Kesimpulan
Merupakan
pengeluaran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan mengharapkan agar kompensasi
yang dibayarkan memperoleh imbalan prestasi
kerja yang lebih besar dari karyawan. Jadi, nilai prestasi kerja karyawan
harus lebih besar dari kompensasi yang dibayar perusahaan, supaya perusahaan
mendapatkan laba dan kontinuitas terjamin.
Tujuan pemberian balas jasa hendaknya memberikan kepuasan pada
semua pihak, karyawan dapat memenuhi kebutuhannya, pengusaha mendapat laba,
peraturan pemerintah harus ditaati dan konsumen mendapat barang yang baik
dengan harga yang pantas.
Banyak factor yang mempengaruhi besar atau kecilnya tingkat upah.
Hal ini perlu mendapat perhatian supaya prinsip pengupahan adil dan layak lebih
baik dan kepuasan kerja dan tercapai.
Saran
Apabila
terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini saya mengharapkan kritik dan
sarannya guna menjadi intropeksi diri saya kedepannya agar menjadi lebih baik
lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Hasibuan, Malayu
S.P. 2006. Management Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara : Jakarta
-
Suhendra.
Hayati, Murdiyah. 2006. Management Sumber Daya Manusia. Uin Jakarta
press : Jakarta